Kamis, 19 April 2012


Masih dari buku filsafat yang aku baca, ada yang menarik lagi nih.. Silahkan baca...


                Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam (baca, Belanda) kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah, ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya, orang tua pemuda itu menemukan ulama tersebut.

Pemuda               : “Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?”

Kyai                        : “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda.”

Pemuda               : “Anda yakin? Sedangkan professor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”

Kyai                        : “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”

Pemuda               : “Saya punya 3 buah pertanyaan. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya! Apakah yang dinamakan takdir? Kalau setan diciptakan dari api, kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api? Tentu tidak menyakitkan bagi syetan sebab keduanya memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

Pemuda               : “Kenapa anda marah kepada saya?”

Kyai                        : “Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.”

Pemuda               : “Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.”

Kyai                        : “Bagaimana rasanya tamparan itu?”

Pemuda               : “Tentu saja saya merasakan sakit.”

Kyai                        : “Jadi, anda percaya bahwa sakit itu ada?”

Pemuda               : “Ya.”

Kyai                        : “Tunjukkan pada saya sakit itu.”

Pemuda               : “Saya tidak bisa.”

Kyai                        : “Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya. Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”

Pemuda               : “Tidak.”

Kyai                        : “Apakah pernah terfikir oleh anda bahwa anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari in?”

Pemuda               : “Tidak.”

Kyai                        : “Itulah yang dinamakan takdir. Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”

Pemuda               : “Kulit.”

Kyai                        : “Terbuat dari apa pipi anda?”

Pemuda               : “Kulit.”

Kyai                        : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”

Pemuda               : “Sakit.”

Kyai                        : “Walaupun syetan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak, neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan bagi syetan.”

0 komentar :

Posting Komentar